Kamis, 22 Oktober 2015

Canonical Ltd.

 

Profil Singkat

Canonical merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak. Perusahaan ini didirikan oleh Mark Shuttleworth, yang merupakan seorang pengusaha dari Afrika Selatan. Canonical mempekerjakan para stafnya di lebih dari 30 negara dan memiliki kantor di London, Boston, Taipei, Montreal, Shanghai, São Paulo dan Pulau Man.

Canonical didirikan berdampingan dengan Ubuntu (Sistem Operasi berbasis Linux) agar Ubuntu dapat mencangkup pasar yang lebih luas. Dengan kata lain, Ubuntu merupakan proyek yang disponsori oleh Canonical. Bersama dengan rekan-rekan bisnisnya, Canonical memastikan Ubuntu berjalan dengan baik pada setiap platform, mulai dari PC (Personal Computer) dan smartphone hingga server dan cloud.

Canonical didirikan pada 5 Maret 2004 oleh Mark Shuttleworth. Pada tahun 2010 hingga sekarang, perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 700 orang ini dikepalai oleh Jane Silber. Pada tahun 2013, pendapatan perusahaan ini mencapai 65,7 juta Dollar Amerika atau sekitar 898 milyar Rupiah.

Bersama dengan rekan bisnisnya, Canonical membuat Ubuntu tersedia pada PC (pre-installed) di lebih dari 3.000 ritel di seluruh dunia. Canonical juga mensertifikasi ratusan PC dan server dari berbagai perusahaan seperti Dell, HP, dan Lenovo. Selain itu, Canonical mempromosikan penggunaan aplikasi-aplikasi open source di bidang pendidikan. 


Pendapat Pribadi

Menurut saya Canonical berpengaruh besar dalam perkembangan dunia open source karena Ubuntu menjadi salah satu Sistem Operasi berbasis linux yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Ubuntu, dengan Unity-nya yang menarik dan mudah digunakan telah menjadi andalan perusahaan ini dalam menarik pengguna PC untuk bermigrasi menggunakan sistem operasi open source, dan saya termasuk salah satu pengguna Ubuntu. Selain Ubuntu, ada pula aplikasi-aplikasi open source yang disponsori oleh perusahaan ini seperti Juju, Launchpad, dan Storm. 

Selain itu, perusahaan ini berani mengambil resiko dengan mengembangkan Ubuntu untuk smartphone. Walaupun Ubuntu dapat dibilang sukses pada sektor PC, namun pada sektor smartphone masih butuh waktu untuk teruji di pasar. Dan bukan rahasia lagi kalau sekarang ini sistem operasi smartphone dikuasai oleh perusahaan besar seperti Google dengan Android-nya dan Apple dengan iOS-nya. Butuh inovasi yang besar bagi Canonical agar dapat menyandingkan Ubuntu-nya dalam bidang sistem operasi smartphone.

Sumber : Wikipedia, Canonical

Sabtu, 26 Januari 2013

Hubungan Migrasi dengan Kesejahteraan



"Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi."(Wikipedia).
Diatas adalah makna dari migrasi secara umum, pengertian migrasi secara sempit adalah berpindahnya penduduk (perorangan/kelompok) dari daerah asal mereka ke daerah lain dengan maksud dan tujuan tertentu.
Di dalam membicarakan perpindahan penduduk akan selalu terkait dengan tempat/wilayah, waktu maupun yang keluar dan yang masuk. Dalam lingkup tempat mulai dari lingkup administrasi terkecil seperti RT/RW, desa, hingga perpindahan antar negara. Juga dari sisi waktu, mulai dari satu hari hingga waktu yang cukup lama. Sehubungan dengan hal tersebut, maka migrasi dapat dibedakan atas beberapa jenis:
1. Migrasi masuk (in migration) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
2. Migrasi keluar (out migration) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
3. Migrasi neto (net migration) merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4. Migrasi bruto (gross migration) jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
5. Migrasi total (total migration) adalah seluruh kejadian mgrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
6. Migrasi internasional (international migration) adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
7. Migrasi semasa hidup (life time migration) adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran, adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
8. Migrasi parsial (partial migration) adalah jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan.
9. Arus mugrasi (migration stream) , jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
10. Urbanisasi (urbanization) , bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota.
11. Transmigrasi (transmigration) , transmigrasi adalah pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di tetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Migrasi jelas mempengaruhi jumlah penduduk yang ada di daerah yang berkaitan. Jumlah penduduk mempengaruhi kesejahteraan. Contoh nyatanya adalah kota Jakarta, di kota yang semakin sempit ini, ada 9 juta lebih(menurut sensus tahun 2010). Dengan banyaknya penduduk ada di Jakarta apakah sepadan dengan lapangan pekerjaan yang ada?. Tolak ukur tingkat kesejahteraan adalah pendapatan perkapita. Jika banyak pengangguran yang ada di suatu daerah, maka makin sedikit pendapatan perkapita daerah tersebut. Maka makin rendah pula tingkat kesejahteraan daerah tersebut. Meskipun pendapatan perkapita kurang efektif dalam menggambarkan kesejahteraan secara merata pada suatu daerah, namun sudah cukup menggambarkan keadaan kesejahteraan di daerah tersebut. Jadi kesimpulannya tingkat migrasi juga berpengaruh penting pada kesejahteraan suatu daerah.


Sumber:

Minggu, 09 Desember 2012

Konflik Antar Umat Beragama di Indonesia


Definisi agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

Agama di Indonesia

Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Kebebasan memilih dan mempraktikan kepercayaan ini membuat banyak sekali agama maupun aliran kepercayaan di Indonesia. Maka akibatnya konflik antar golongan pun sulit dielakkan. Beberapa penyebab koflik tersebut adalah seperti berikut:

  • Tiap agama memiliki sudut pandangnya masing-masing, kadang perbedaan sudut pandang ini dapat memicu suatu konflik.
  • Kurangnya komunikasi antar golongan yang menyebabkan salah faham seringkali menjadi pemicu konflik.
  • Provokasi juga menjadi faktor yang paling sering memicu keretakan hubungan antar golongan.
Untuk mencegah konflik antar umat beragama, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Dialog terbuka antar agama dapat menjadi solusi agar konflik dapat dihindari. Karna pada dasarnya komunikasi adalah inti dari pencegahan terjadinya salah paham yang dapat menyebabkan konflik. Dengan dialog terbuka kita juga dapat mencari persamaan pandangan antar agama agar keharmonisan dapat tercipta.
  • Negara tidak memaksa penduduknya untuk memeluk satu agama tertentu. Jadi suatu golongan tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk kepercayaan dari golongan tersebut.
  • Semua umat beragama wajib mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia.
Sebenarnya semua agama memiliki persamaan konsep, yaitu untuk menciptakan suatu masyarakat yang damai, adil, tenteram, rukun sesuai dengan aturan agama tersebut. Jadi kita sebagai umat beragama harusnya melihat persamaan tersebut, bukan malah mencari perbedaan yang dapat menyebabkan konflik.


Sumber referensi:
id.wikipedia.org

Kenakalan Remaja


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. 

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.

Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?


Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.


Jenis-jenis kenakalan remaja:

  • Penyalahgunaan narkoba
  • Seks bebas
  • Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal:

  • Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  • Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

  • Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  • Teman sebaya yang kurang baik
  • Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Cara mengatasi kenakalan remaja
  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Sabtu, 08 Desember 2012

Tawuran Antar Pelajar


Tawuran antar pelajar bukanlah hal yang aneh lagi bagi masyarakat kita, khususnya masyarakat Jakarta. Bahkan tawuran sudah menjadi tradisi turun temurun bagi pelajar kita. Dapat kita lihat tiap tahun pasti ada berita mengenai tawuran antar sekolah di televisi. Entah yang hanya memuat tentang korban yang luka ringan, hingga korban jiwa. Sungguh disayangkan, pelajar yang seharusnya menjadi bibit-bibit pembangun bangsa dan negara justru mengalami krisis moral dan perilaku menyimpang.
Penyebab tawuran antar pelajar ini bisa berupa hal sepele, mulai dari ejekan terhadap suatu kelompok hingga pembuktian kekuatan suatu kelompok. Lalu apakah penyebab tawuran antar pelajar ini menjadi kebiasaan bagi pelajar kita? Berikut penjelasan berdasarkan sudut pandang saya.
1. Faktor Psikologis
Pelajar yang terlibat tawuran biasanya berada pada fase remaja. Pada fase ini manusia mengalami gejolak emosi. Bagi para remaja, kemarahan biasanya merupakan respon emosional karena tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, atau kehilangan sesuatu yang mereka sayangi. Remaja juga sangat peka dengan ketidakadilan, baik yang nyata maupun sekedar perasaan. Beberapa bisa menjadi kemarahan hanya karena mereka mulai menghadapi kenyataan bahwa hidup tidak selalu dapat memberikan semua yang mereka inginkan. Kemarahan adalah gejala yang diungkapkan melalui perilaku, bukan masalah itu sendiri. Remaja mungkin tidak tahu mengapa mereka marah, namun mencari tahu apa yang hilang dalam hidup mereka merupakan kunci untuk berurusan dengan kemarahan itu.
2. Faktor Keluarga
Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.
3. Faktor Lingkungan dan Pergaulan
Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Sumber referensi :
www.google.com

Senin, 29 Oktober 2012

Langkah Kaki


Kuhentikan sejenak langkah kaki
Tuk menghirup segarnya udara ini
Aku menatap langit biru
Tuk mengenang indahnya masa lalu
Ku mencoba berjalan lagi
Walau tanpa seorangpun disisi
Namun aku terjatuh lagi
Ditelantarkan oleh kerasnya hidup ini

Bawaku Pergi

Terbesit dalam ingatan, tentang dirimu
Sebuah cerita cinta di masa lalu
Ingin aku tuk mengulang waktu
Hapuskan semua kesalahan dan kebodohanku

Namun seketika aku terdiam
Saat aku merasa jauh tenggelam
Hati kembali terasa kelam
Membuat aku merenung sepanjang malam

Namun aku mencoba untuk langkahkan kaki
Pergi jauh tinggalkan sepi
Kemudian datanglah seorang Bidadari
Ulurkan tangannya tuk bawaku pergi

Cinta, cinta, cinta

Cinta..... bagaikan mimpi
Cinta..... terasa murni
Cinta..... begitu berarti
Cinta..... tak bisa dipungkiri
Cinta..... memberikan keindahan
Cinta..... membawa kebahagiaan
Cinta..... menyisakan kenangan
Kenangan yang sulit untuk dilupakan
Namun...
Cinta..... tak dapat aku mengerti

Mungkin karena...
Cinta..... adalah emosi

Mungkin karena...
Cinta..... adalah misteri

Belum dijuduli

Saat melihat indah wajahmu
Berpacu hebat irama jantungku
Saat kulihat tawa manismu
Mulutku membisu, mataku terpaku

Kesempatan datang tanpa terbayang
Hati ini riang!! Hati ini Senang!!
Kususun strategi bak sedang berperang
Demi tuk ungkapkan rasa sayang

Bagai mimpi buruk saat terlelap
Aku terlambat, aku dibalap
Hati ini kaget bagai disergap
puluhan prajurit bersenjata lengkap

Dan semua ini menjadi bencana
Kegagalan ini membuatku merana
Termenung aku dibuatnya
Berharap datang sebuah karunia

Tapi kucoba untuk bangkit
Membungkam hati yang sedang menjerit
Walaupun masih terasa sakit
Kuhadapi ini, meski semua begitu pahit

Senin, 13 Agustus 2012

PPSPPT Fakultas, Jurusan TI kampus Depok Universitas Gunadarma


Kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai PPSPPT Fakultas UG untuk jurusan saya yaitu IT kampus Depok, berikut rinciannya :

Waktu dan tempat :
  1. Gelombang I : Senin, 10 September 2012 dari pukul 07.00 di kampus H
  2. Gelombang II : Selasa, 11 September 2012 dari pukul 07.00 di kampus H


Pakaian :
Peserta memakai kemeja putih polos berlengan panjang dan celana bahan warna hitam (bagi pria, kalau wanita saya kurang tahu). Selain itu peserta mengikatkan pita berwarna biru muda (khusus Fakultas Teknologi Industri/ jurusan Teknik Informatika) di lengan kanannya. Peserta juga harus mengalungkan nametag dengan format:
  • panjang kertas nametag 11 cm, lebar 9,5 cm
  • terdapat logo UG di pojok kiri atas nametag
  • terdapat foto maba di pojok kanan bawah nametag yang berukuran 4x6 (foto boleh berwarna, boleh hitam putih)
  • warna tali nametag sama dengan warna pita yaitu biru muda (talinya boleh dari apa saja)
Untuk lebih jelas mengenai nametag bisa lihat contoh di bawah atau download versi word/ pdf yang sudah saya buat



Perlengkapan yang perlu dibawa :
  • obat pribadi
  • alat tulis
  • perlengkapan sholat
  • bukti pembayaran kuliah semester 1
  • makan dan minum
Semua perlengkapan dibawa dalam 1 tas saja.


Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Bidang Kemahasiswaan
78881112 ext 454
atau datang langsung ke D427